Review The Binding of Isaac: Rebirth – Kebangkitan Kembali

Review The Binding of Isaac: Rebirth – Kebangkitan Kembali

The Binding of Isaac merupakan salah satu game yang tidak saya sangka akan begitu saya cintai. Pertama kali saya melihat game ini di Steam, saya sama sekali tidak tertarik untuk membelinya. Baru setelah tersedia sebagai salah satu game di Humble Indie Bundle 7, saya akhirnya memutuskan untuk menjajal The Binding of Isaac. Ternyata sebuah kejutan yang saya peroleh, karena sampai sekarang game dengan tingkat kesulitan tinggi yang merupakan proyek sampingan iseng dari Edmund McMillen (satu dari dua developer Super Meat Boy) ini telah menyita ratusan jam dari hidup saya.
Begitu mendengar bahwa The Binding of Isaac akan mendapatkan perombakan besar-besaran, jelas saja saya segera menyiapkan diri kembali untuk menjelajahi tempat misterius yang menjijikkan, dan kemudian mati berulang-ulang selama ratusan jam seperti yang saya alami di versi klasik game ini. Tapi, apakah Rebirth berhasil melahirkan The Binding of Isaac kembali dengan kualitas yang lebih baik, atau malah remake ini tidak akan berhasil menggeser The Binding of Isaac klasik dari jajaran game indie yang selalu rajin saya mainkan jika sedang bosan beraktivitas? Cek jawabannya di ulasan berikut.

Kontroversi, Menjijikkan, dan Membuat Orang Tidak Bisa Berhenti Memainkannya

Binding of Isaac: Rebirth | Screenshot
Sesuai judulnya, The Binding of Isaac mengusung cerita yang terinspirasi dari kisah Nabi Ishak (atau kalau dalam versi muslim Nabi Ismail) di mana Tuhan memerintahkan Nabi Ibrahim untuk menyembelihnya atas dasar tes ketaatan. Yang menjadi kontroversi adalah, game ini menggambarkan kejadian tersebut dengan sudut pandang komikal di mana kamu sebagai Isaac harus menghindari ibumu yang berusaha membunuhmu karena mendengar suara Tuhan. Permainan berlangsung di saat-saat Isaac melarikan diri ke bawah tanah dan diakhiri saat dia melawan ibunya.
Tidak hanya mengusung cerita yang penuh kontroversi, The Binding of Isaac juga berisi karakter, monster, lingkungan, dan barang-barang yang terkesan menjijikkan. Mulai dari musuh berbentuk otak yang mengesot sambil meninggalkan darah, musuh dengan tumor parah yang jika dikalahkan akan mengeluarkan lalat dari tubuhnya, benda spesial yang bisa membuat karaktermu kehilangan bola matanya, dan masih banyak lagi. Hal menjijikkan ini semakin diperparah di Rebirth melalui musuh yang berbentuk seperti feces, atau makhluk gemuk yang setengah tubuhnya utuh penuh darah dan setengahnya lagi hanya berupa tulang punggung. Para pemain baru The Binding of Isaactentunya akan merasa sangat jijik dengan apa yang ditampilkan game ini, tapi bagi para pemain lama, hal menjijikkan ini sudah menjadi guyonan tersendiri.
The Binding of Isaac: Rebirth | Screenshot (1)
The Binding of Isaac: Rebirth | Screenshot (2)
Lalu kenapa kombinasi dari hal kontroversi dan menjijikkan ini bisa menjadi sesuatu yang begitu menyenangkan? Jawabannya semua terletak pada gameplay. The Binding of Isaac merupakan sebuah game roguelike yang betul-betul bisa membuat pemainnya ketagihan. Dalam game ini kamu akan disajikan dengan dungeon yang acak sehingga setiap permainan kamu dijamin akan berbeda. Petualangan kamu akan dibagi-bagi ke beberapa level yang memiliki tema dan tingkat kesulitan berbeda. Setiap level memiliki setidaknya satu bos (yap, ada kemungkinan kamu menemukan level dengan lebih dari satu bos), dan juga ruangan-ruangan rahasia dan spesial yang bisa menghadiahi (atau mengutuk) kamu dengan berbagai benda.
Benda-benda serta power-up yang tersebar dalam game ada yang memiliki efek acak, ada juga yang memiliki efek tetap. Tapi meskipun benda atau power-up yang kamu temukan memiliki efek tetap, sering kali kamu tidak akan tahu apa fungsinya tersebut kecuali kamu telah mencobanya sendiri. Banyaknya hal dan rahasia yang dapat kamu temukan, serta banyaknya kejutan-kejutan dalam game adalah aspek-aspek yang membuat The Binding of Isaac menyenangkan. Tingkat kesulitan tinggi yang akan sering membunuhmu di game juga malah akan menjadi katalis yang memaksa kamu untuk mengulang, mengulang, dan terus mengulang petualangan di The Binding of Isaac.
Semua hal ini bisa kamu temukan di The Binding of Isaac klasik, tapi dipoles dengan jauh lebih menarik lagi di The Binding of Isaac: Rebirth. Belum lagi adanya penambahan konten yang sangat banyak sehingga membuat game jadi jauh lebih besar daripada sebelumnya. Tidak hanya konten saja, Rebirth juga menyediakan elemen-elemen serta fitur baru dalam game seperti bentuk ruangan yang lebih bervariasi serta (salah satu hal baru paling seru) mode co-op lokal. Memainkangame ini sendiri saja sudah sangat seru, apalagi jika dengan teman.

Kelahiran Kembali Untuk Menuju Kesempurnaan

The Binding of Isaac: Rebirth | Screenshot (3)
The Binding of Isaac: Rebirth | Screenshot (4)
Meskipun memiliki gameplay yang sangat bagus, The Binding of Isaac versi klasik memiliki penyakitnya sendiri, yaitu performa game yang sangat buruk. Menurut Edmund McMillen, membuat game ini dengan Flash memberikan batasan tersendiri yang sangat besar di The Binding of Isaac. Selain itu masalah optimisasi yang buruk juga jadi penyebab game yang seharusnya ringan ini sering mengalami frame rate yang turun drastis di tengah permainan.
Seluruh masalah performa ini diperbaiki di The Binding of Isaac: Rebirth. Saya menjajal game ini menggunakan PS4 dan PS Vita, dan di keduanya saya disajikan dengan pengalaman bermain 60 fps yang sangat mulus. Walaupun saat memainkan game ini di PS Vita, saya sempat mengalami frame rate yang turun sedikit ketika Isaac sudah memiliki banyak power-up yang membuat penampilannya sangat ramai. Untungnya penurunan yang saya alami tidaklah terlalu besar dan kentara.
The Binding of Isaac | Screenshot
The Binding of Isaac versi klasik
The Binding of Isaac: Rebirth | Screenshot (5)
The Binding of Isaac: Rebirth
Perbedaan lainnya yang jelas sangat terlihat jelas adalah dari segi grafis. The Binding of Isaacklasik memiliki grafis bergaya vektor, sedangkan Rebirth justru mengusung gaya piksel. Untuk urusan ini jujur semuanya tergantung selera kamu. Saya pribadi lebih menyukai gaya vektor di versi asli, tapi versi piksel yang ada di Rebirth pun juga nampak sangat keren dan jelas tidak asal-asalan dibuat. Sayangnya game ini tidak memiliki fitur untuk mengganti gaya gambar antara vektor dan piksel. Walaupun hal tersebut wajar karena itu berarti pekerjaan dua kali lipat untuk McMillen dan Nicalis Inc. yang membantu proses remake.

Verdict: Siap Mati Untuk Hidup Lagi

Penilaian saya tentang game ini sebenarnya sudah sangat bisa ditebak dari fakta bahwa saya telah menghabiskan ratusan jam dengan The Binding of Isaac versi klasik. Versi Rebirth dari game ini hanya berisi peningkatan yang dijamin akan membuat pengalaman bermain kamu semakin menyenangkan. Ditambah lagi sebagai game roguelike, memainkan The Binding of Isaac secara portabel dengan menggunakan PS Vita adalah suatu hal yang sangat menyenangkan.
The Binding of Isaac: Rebirth | Screenshot (6)
Sedikit alasan yang mungkin akan menghambat kamu untuk membeli game ini adalah tema penuh kontroversi serta gaya gambar yang menjijikkan. Sedangkan jika kamu merupakan gameryang pernah memainkan versi klasik, hal yang dapat menahan kamu hanyalah gaya grafis yang diusung. Jika kamu sangat suka dengan gaya vektor di versi klasik dibandingkan gaya piksel diRebirth, saran saya tetaplah coba mainkan Rebirth. Karena pada akhirnya kamu tetap saja akan terbiasa dengan grafis bergaya piksel di game ini.
Jadi jika kamu butuh game singkat yang akan sering kamu mainkan dan setiap sesi hanya berlangsung kurang lebih 5 sampai 30 menit, maka The Binding of Isaac: Rebirth adalah jawabannya. The Binding of Isaac: Rebirth tersedia untuk PC, Mac, PS4, dan PS Vita.
P.s.: Di bawah ini saya juga menyertakan tautan untuk The Binding of Isaac versi klasik. Selain itupara pelanggan PS+ juga bisa mendapatkan The Binding of Isaac: Rebirth secara gratis selama bulan November.
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar